Jumat, Oktober 09, 2009

Purna Praja Sekolah Pamong (APDN/STPDN/IPDN) di Kabupaten Brebes


1 Drs. BAMBANG MURYANTONO APDN VIII - 1975 / IIP XIII - 1985 PENSIUN SEKDA
2 MOCH. SJAFI'I BA APDN IX - 1976 PENSIUN KABID BAWASDA
3 SLAMET DUKI, S.IP APDN X - 1977 PENSIUN SEKWAN
4 RASDJID, S.IP APDN X - 1977 PENSIUN KAKAN PDE
5 SUTOYO, S.IP APDN X - 1977 PENSIUN KAKAN KOP
6 Drs. MOCH. RAMDHON APDN XIV - 1981 / IIP XIV - 1986 MENINGGAL
7 HARTONO, S.IP APDN XIII - 1980 PENSIUN CAMAT
8 A. CHANAFI ISCHAK, BA APDN XIII - 1980 PENSIUN SEK BKD
9 DOEPI MAHADI, BA APDN XIII - 1980 PENSIUN CAMAT
10 BACHRUDIN, S.IP APDN XIII - 1980 PENSIUN KABAG TU DINKES
11 SOETARSONO, BA APDN XIV - 1981 PENSIUN CAMAT
12 IBNU SUPRIYANTO, BA APDN XIV - 1981 PENSIUN CAMAT
13 Drs. TAIFUR ASAYBA APDN XV - 1982 CAMAT WANASARI
14 BUNASOR, BA APDN XV - 1982 PENSIUN CAMAT
15 Drs. RAIS KHANA APDN XVI - 1983 KAKAN KESBANGPOL LINMAS
16 SOEHARTONO, S.IP APDN XVI - 1983 PENSIUN CAMAT
17 Drs. KUSTORO, MM APDN XVI - 1983 STIM Jakarta KEPALA DINPARBUDPORA
18 SOEWARSO, BA APDN XVII - 1984 PENSIUN CAMAT
19 EDDY RAHARTO, BA APDN XVII - 1984 PENSIUN KABID BAWASDA
20 Drs. DIDING SETIADI S. APDN XVII - 1984 / IIP X - 1992 KABAG KEUANGAN SETDA
21 Drs. SUPORO APDN XVII - 1984 KABAG TATA PEMERINTAHAN SETDA
22 M. AMRIN ALFI UMAR, S.IP., M.Si. APDN XVII - 1984 CAMAT BUMIAYU
23 SUDIGYO, S.IP APDN XVIII - 1985 PENSIUN CAMAT
24 MUHDI, S.IP APDN XVIII - 1985 PENSIUN KABID PEMDESKEL BPMDK
25 SUJATMO, S.IP APDN XVIII - 1985 PENSIUN CAMAT
26 ABDUL KADIR, BA APDN XIX - 1986 PENSIUN KASI KLH
27 BAMBANG KUSTOMO, BA APDN XX - 1987 PENSIUN CAMAT
28 MASRUCHI, S.IP APDN XXI - 1988 CAMAT TONJONG
29 LIS GUNTORO, BA APDN XXI - 1988 MENINGGAL (KEPALA SATPOL PP KAB)
30 Drs. EKO PURWANTO APDN XXI - 1988 / IIP XXI - 1993 SEKCAM WANASARI
31
32 MAR'UDI, S.Sos APDN XXII - 1989 CAMAT BANJARHARJO
33 AKHMAD HERMANTO, S.IP APDN XXII - 1989 CAMAT PAGUYANGAN
34 URIP ROSIDIK, S.IP APDN XXII - 1989 SEKRETARIS BNK
35 M. SALAHUDIN, S.IP APDN XXII - 1989 SEKCAM BUMIAYU
36 Drs. SRI TEGUH P., M.Si APDN XXII - 1989 / IIP XXII - 1994 KABID PERENC.BAPPEDA
37 ENDANG SRI SUPADMI, BA APDN XXIII - 1990 STAF KECAMATAN JATIBARANG
38 DA'AN SUSANTO, S.Sos APDN XXIII - 1990 CAMAT LARANGAN
39 Drs. EDY KUSMARTONO APDN XXIV - 1991 / IIP XXV - 1996 SEKRETARIS KORPRI
40 Drs. BUDHI DARMAWAN, M.Si. APDN XXIV - 1991 / IIP XXV - 1996 CAMAT KETANGGUNGAN
41 IMAM TOHID, S.Sos APDN XXIV - 1991 KASUBBAG PEMT.UM BAGIAN TAPEM
42 EDDY HIDAYAT, S.Sos APDN XXIV - 1991 KASUBBAG OTDA BAGIAN TAPEM
43 WIRIYANTO, S.IP APDN XXIV - 1991 KASUBBID BINA PERANGKAT DESA BPMDK
44 SUDIYANTO, S.Sos STPDN I - 1992 LURAH LIMBANGAN KULON
45 SUPRIYADI, S.Sos STPDN I - 1992 SEKCAM TANJUNG
46 MULYONO HADI SAPUTRO STPDN II - 1993 STAF KECAMATAN JATIBARANG
47 Drs. TATAG K. ADIANTO, M.Si STPDN II - 1993/IIP XXVI - '97 MIP IIP/UNPAD 2003 SEKCAM SONGGOM
48 WARSITO EKO PUTRO, S.Sos STPDN III - 1994 KASUBAG PERTANAHAN BAGIAN TAPEM
49 Drs. YULIAMAN SUTRISNO STPDN III - 1995 / IIP XXX - 2001 CAMAT SIDAREJA - CILACAP
50 Drs. AHMAD SYAUKANI, M.Si STPDN IV - 1995 / IIP XXIX - 2000 0 KASUBBAG KEPEG. BKD PROP BANTEN
51 Drs. APRIYANTO SUDARMOKO STPDN IV - 1995 / IIP XXIX - 2000 LURAH BREBES
52 Drs. EKO SUPRIYANTO STPDN IV - 1995 / IIP XXX - 2001 KASI PEMERINTAHAN ( Plh. SEKCAM BULAKAMBA)
53 Dra. SRIATUN STPDN IV - 1995 / IIP XXXI - 2002 KASUBBAG TU BAGIAN UMUM
54 AKHMAD SODIKIN, AP STPDN V - 1997 KASUBBAG PERENCANAAN INSPEKTORAT
55 CECEP AJI SUGANDA, AP STPDN V - 1997 KEPALA BAGIAN UMUM
56 LAODE VINDAR ARIS N, AP, M.Si STPDN V - 1997 KASI KESOS KECAMATAN LOSARI
57 Drs. HUSNI PRAMONO STPDN V - 1997 / IIP XXXI - 2001 KASUBBID BINA PEMDESKEL BPMDK
58 Drs. HERMAWAN ADI NUGROHO, ME STPDN V - 1998/IIP XXXII - 2002 KASUBBAG TEKNIK SET KPU
59 Drs. SUGINO STPDN VII - 1998/IIP XXXII - 2002 PINDAH KE PEKALONGAN
60 Drs. NUR ARI HARIS YUSWANTO, M.Si STPDN VII - 1998/IIP XXXII - 2002 KASUBID DIKLAT STR & JAB BKD
61
62 WARSITO, S.STP STPDN VIII - 2000 IV B KASI PEMERINTAHAN KELURAHAN BREBES
63 ARIA CANDRA DESTIANTO, S.STP, M.Si STPDN VIII - 2000 KASI KEBERSIHAN DISPUTARU
64 MOCH SODIQ, S.STP, M.Si STPDN IX - 2001 KASUBBAG PROTOKOL BAGIAN HUMAS
65 RETNO ..., S.STP STPDN IX - 2001 PINDAH KE KAB. WONOGIRI
66 SUCI TARINI, S.STP STPDN X - 2002 PINDAH KE TASIKMALAYA
67 ROSMEIDIANA PUSPITASARI, S.STP STPDN X - 2002 STAF BAGIAN PEMBANGUNAN
68 SETIAWAN NUGROHO, S.STP STPDN XI - 2003 AJUDAN BUPATI
69 MOCH. FAIZIN, S.STP STPDN XII - 2004 STAF BAGIAN UMUM
70 HARIS TRIONO, S.STP, M.Si STPDN XIII - 2005 AJUDAN WABUP
71 SODIKIN, S.STP STPDN XIII - 2005 STAF BAGIAN KEUANGAN
72 ENDAH KARTIKA PRAJAWATI, S.STP STPDN XIV - 2006 PINDAH KE LAMPUNG
73 RUDI ANTORO, S.STP STPDN XV - 2007 AJUDAN WABUP
74 ADHITYA TRI HATMOKO, S.STP STPDN XV - 2007 STAF DPPKAD
75 AFIF AMIRULLAH, S.STP STPDN XVI - 2008 SEKPRI BUPATI
76 HENDRA PRADISTYO BUSONO, S.STP STPDN XVI - 2008 SEKPRI BUPATI
77 M. DARMAWAN ADI NUGROHO, S.STP STPDN XVI - 2008 AJUDAN WABUP
78 PRASIDHA KURNIAWAN, S.STP STPDN XVII - 2009 STAF BAGIAN TATA PEMERINTAHAN SETDA
79 RADE ANDRIANA YOUNANSYAH, S.STP STPDN XVII - 2009 STAF BAGIAN TATA PEMERINTAHAN SETDA
80 TIARA RIZKALIA, SIP
81 ANA, SIP



data per Januari 2009

Selasa, September 29, 2009

Memaksimalkan Kinerja Modem Smart Haier D1200P

Posting ulang dari blog cak Win :

Setelah sempat kesana kemari cari tutorial maupun tip untuk memaksimalkan kinerja Modem Smart Haier D1200P akirnya daper yang super komplit di http://blogikrar.wordpress.com. Karena aku orangnya mudah lupa tak posting aja di sini :D. Anda bisa langsung kunjungi web aslinya atau baca di sini sama aja, lawong copy paste :D


Berikut selengkapnya :
Jika dimintau User dan Password, user dan passwordnya adalah Smart.
Hp Smart Haier D1200P yang bisa dijadikan modem untuk internet dengan kuota 2giga/bulan GRATIS selama 6 bulan kadang memiliki permasalahan pada saat kita mulai menggunakan sampai dengan spesifikasi komputer yang dipakai (catatan hp ini adalah hp + modem termurah di Indonesia yaitu cuma Rp. 289.000 / $ 24 hehehe) <--- sekarang Rp. 333.000.
Kayanya kalo gratisan emang begini nasibnya….nasiiiiiiiiiiib :(
eiiitsss ;) tapi ada beberapa cara untuk mengatasi koneksi internet yang bermasalah ini… :)


Oia sebelum mencoba tips2 dibawah ini saya sarankan anda me-restore point dulu system windows anda. Caranya klik start menu > all programs > Accessories > System Tools > System Restore > trus pilih create a restore point. Ntar klo perubahan pada system windows anda mengalami masalah bisa dikembalikan ke system sebelum dirubah. Silahkan dicoba tipsnya …

1. Pertama bicara masalah OS Windows mesti diakalin dulu soale Windows memakai bandwith kita 20%. Supaya cara lebih cepat caranya seperti ini :

* Klik start menu > run lalu ketik gpedit.msc
* Pada bagian computer configuration > administrative template > pilih Network.
* Pada Qos packet scheduler > Double Klik pada Limit Reservable Bandwith.
* Klik Enabled reservable bandwith dan rubah settingannya ke 0 (nol)% lalu Apply dan OK.

2. Klik start menu > run lalu ketik regedit . Pada bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Servic es\Tcpip\Parameters . Isi value registry ini :

* DefaultTTL isi value 00000040
* EnablePMTUBHDetect isi value 00000000
* EnablePMTUDiscovery isi value 00000001
* GlobalMaxTcpWindowSize isi value 0005ae4c
* SackOpts isi value 00000001
* Tcp1323Opts isi value 00000003
* TcpWindowSize isi value 0005ae4c
* Restart Komputer.

3. Kalau bisa gunakan Browser Mozzila Firefox yang udah terkenal Browser Paling Cepat dan Aman …download disini
dan rubah juga settingan Mozzila supaya lebih cepat pada saat browsing …..caranya :

* Buka Firefox.
* Pilih address bar ketik about:config dan enter. Jika keluar peringatan klik ok.
* Klik kanan di Firefox (di bawah Preference Name) kemudian pilih new lalu integer.
* Pada kotak dialog New integer value - Enter the preference name isi dengan nglayout.initialpaint.delay. Lalu saat kotak dialog lain muncul isi nilai/value dengan 0 (nol).
* Pada Filter Bar (Filter:) letaknya ada di bawah tab yg dibuka ketik pipelining.
* Klik dua kali (double klik) pada tulisan network.http.pipelining agar settingannya dirubah menjadi true.
* Lalu klik dua kali (double klik) pada network.http.pipelining.maxrequests setelah keluar kotak dialognya isi dengan nomor antara 10 hingga 30. Isi 30 supaya lebih maksimal.
* Restart Firefox.
4. Gunakan Wajan Kilik :)atau sejenisnya untuk meningkatkan sinyal modem anda. Bisa juga pakai Jawan Holic. Liat Cara Membuat Wajan Kilik klik disini, Kalo pengen liat cara membuat wajan Holic Klik disini

5. Ada juga pengguna modem smart yang mendekatkan HP Smart nya dengan Antena TV UHF dengan kondisi TV dinyalakan atau teflon yang dilapisi alumunium foil…hampir sama kaya wajan kilik bedanya yang ini dilapisi alumunium foil.

6. Settingan Connections Smart Bukan cuma menggunakan user dan password : smart dial up ke *777 tapi bisa juga menggunakan :
user dan password : wap - dial up : 222
user dan password : cdma - dial up : *777#
dial up juga bisa ke : *99# atau *31*11111#
coba-coba aja mana yang lebih cepat dikombinasiin antara user/password dengan dial up mana aja juga bisa ko

7. Bagi menggunakan prosesor AMD dan gagal melakukan koneksi. Anda bisa gunakan driver Haier yang versi 1.3.13 di websitenya smart langsung aja buka http://www.smart.co.id/ pasti ada.

8. Gunakan Internet Accelerator seperti Cfosspeed, SpeedConnect, untuk browser gunakan FirefoxOptimizer dan untuk download gunakan Internet Download Manager (IDM) supaya meningkatkan kecepatan internet pada saat browsing dan download.

9. Disarankan oleh Smart katanya kalau sudah disconect dan akan menggunakan modem smart untuk di RESTART hpnya dan cabut baterainya…lalu pasang kembali dan lakukan koneksi ke internet. Tapi saya coba dengan mengganti connection ke yang lainya ternyata bisa ko. Misalnya yang pake user dan password smart adalah connection 1 maka pindah saja ke connection 2 dengan user dan password yang lainnya..liat no 6. Jadi bikin aja 2 connection dengan user dan password berbeda.

10. Kalau ingin browsing dan download lancar gunakan modem smart malam hari >12 malam sampai pagi saat traffic smart tidak ramai.

11. Biasanya cuaca buruk berpengaruh besar terhadap koneksi internet smart…yang satu ini belum tahu cara mengatasinya…tunggu cuaca cerah atau baik saja ;) ato komplain aja ke cs smart hehehe :) biar puas

Kalau masalah belum selesai hubungi saja Galeri Smart di kota/kab masing2 atau hub customer service di http://www.smart.co.id/.

Semoga masalah-masalah dalam penggunaan Modem Smart Haier D1200P bisa terselesaikan. amin…

Tambahan 18 April 2009
12. Kalau bisa Automatic Updates Windows dan program2 lainnya di non-aktifkan saja. Karena akan mengganggu koneksi kita pada saat program tersebut menjalankan fitur update secara automatis. Tapi segala sesuatu ada resikonya. Mungkin pengguna antivirus yg ingin secara rutin antivirusnya di update akan terganggu.

Jumat, Juli 17, 2009

Sekilas siapa saya !


Drs. Eko Supriyanto, terlahir dengan nama kecil Budiyanto pada hari Jum’at Wage, 27 Oktober 1972 di sebuah desa kecil di kaki Gunung Lawu, pada tepian Kali Sawur, perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tepatnya Dusun Kedungmangu RT 06 RW 01 Desa Kedungharjo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur.

Istri bernama Dra. Sriatun, seorang PNS Pemda Kabupaten Brebes, dan telah dikarunia seorang putri, Nindya Ayu Salsabila Putri, Perempuan cantik laksana mata air di surga, yang saat ini telah duduk di bangku kelas 4 SD.

Mengawali pendidikan pra sekolah di TK Handayani Desa Mantingan, satu-satunya TK di Kecamatan Mantingan, tetapi tidak tamat akibat jarak yang jauh dan menderita sakit.
Tahun 1979 memasuki SD Negeri Kedungharjo I dan tamat tahun 1985. Jarak ibukota Kabupaten Ngawi relatif jauh ( 36 km ), sehingga pendidikan lanjutan terpaksa ditempuh di Jawa Tengah yang jarak tempuhnya hanya 16 km. Pendidikan lanjutan pertama diselesaikan tahun 1988 di SMP Negeri IV Sragen, dan pendidikan lanjutan atas pada Program Ilmu Biologi di SMA Negeri I Sragen tamat tahun 1991.

Gagal UMPTN pernah mengadu nasib sebagai karyawan pabrik di PT. Tunas Sukses - Rawa Gelam - Kawasan Industri Pulo Gadung dan sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) trayek Pulo Gadung Jakarta.

Tahun 1992 tercatat sebagai mahasiswa FPTK Jurusan Teknik Elektronika IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY). Pada tahun yang sama ditinggalkan dan mengikuti pendidikan dinas di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri ( STPDN ) Jatinangor dan dikukuhkan sebagai Pamong Praja Muda oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995.

Dianggat CPNS sejak tahun 1992, saat mulai mengikuti pendidikan STPDN pada semester I, dan mengawali karir PNS tahun 1995 dengan penempatan tugas pada Direktorat Bangdes Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun yang sama alih tugas penempatan pada Kantor Bangdes Kabupaten Brebes., sebagai staf Urusan Pembangunan Kantor Camat Wanasari. Tahun 1997 alih tugas sebagai Urusan Pembangunan Kantor Camat Tanjung.
Tahun 1999 melanjutkan pendidikan melalui Tugas Belajar di Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP ) Depdagri Jakarta, angkatan XXX jurusan Manajemen SDM.

Perubahan paradigma pemerintahan membawa perubahan status PNS Pusat menjadi PNS DO dan selesai pendidikan IIP Depdagri Jakarta tahun 2001 dialih tugaskan sbagai staf Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Brebes.

Pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kelurahan Limbangan Wetan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2008, dan sempat menjabat Ymt. Lurah selama 1 tahun.

Definitif menjabat Lurah Limbangan Wetan hanya 6 bulan, kemudian mendapat amanah sebagai Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum pada Kantor Camat Bulakamba (sekaligus mengampu tugas harian sebagai Sekretaris Camat)

Saat ini tengah menyelesaikan Program Pascasarjana Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto pada Program Studi Magister Administrasi Publik.

Brebes, Awal 2009

From e-Government to e-Governance? Towards a model of e-Governance


Matthias Finger and Gaëlle Pécoud
EPFL (Swiss Federal Institute of Technology) Lausanne, Switzerland
matthias.finger@epfl.ch
gaelle.pecoud@epfl.ch

Abstract: This paper is conceptual in nature: in it, we seek to identify the current trends of State transformation, combine them with the changes in the new information and communication technologies, and extrapolate this combination into the near future. More precisely, the goal of the paper is to analyse how the New Information and Communication Technologies shape the newly emerging governance mechanisms at local, regional, national, European, and global levels. It furthermore aims at developing a conceptual model in order to understand the evolution towards egovernance, as well as assessing its positive and negative implications for the State and the society at large. Finally, it compares our model with the currently existing definitions and conceptualisations of egovernance and e-government.

Karya tulis ini berdasarkan: didalamnya, kita mencari tren identitas masa kini dari transformasi negara, dipadukan dengan perubahan dalam informasi baru dan teknologi informasi, dan meramalkan kombinasi ini pada masa yang akan datang. Lebih tepatnya, tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menganalisa bagaimana informasi baru dan teknologi informasi membentuk mekanisme tata pemerintahan baru di tingkat lokal, regional, nasional, Eropa dan tingkat global. Tujuan lebih lanjut adalah mengembangkan sebuah model konseptual yang untuk memahami evolusi menuju e-Governance, juga pengaruh positif dan negative bagi negeri dan masyarakat secara luas. Akhirnya, adalah membandingkan model kami dengan gambaran dan konsep yang ada saat ini mengenai e-Government dan e-Governance.


Katakunci: transformasi negeri, e-Government, e-Governance, regulasi elektronik (e-regulation), demokrasi elektronik (e-democracy).


1. Pendahuluan


Amerika Serikat - Utara dan Selatan - telah mengalami trasformasi besar selama lebih dari 15 - 20 tahun. Perubahan ini merupakan hasil dari serangkaian tekanan dan faktor, dimana menurut pandangan kami, telah membuat Amerika menjadi berubah, peningkatan global, lingkungan. Peraturan saat ini mengenai New Information & Communication Technologies ( NICTs ), kami tegaskan, tidak dapat dimengerti secara baik jika tidak diterapkan bersamaan dengan luasnya transformasi Amerika. Kemudian, kami melihat NICTs berada pada tempat teratas dalam transformasi Amerika yang telah ada, saat meningkatkan tren serupa. Juga, aturan NICTs ini telah berjalan dan meningkat, tidak dapat dihindari pengaruhnya di masa yang akan datang. Sejauh ini, kami hanya dapat menebak hasilnya.

Karya tulis ini tersusun atas 5 sesi. Yang pertama, kami akan menganalisa proses lalu dari tranformasi Amerika dan identitasnya sebagai dimensi utama dalam lingkup pembuatan kebijakan, regulasi dan pelaksanaan. Pada sesi kedua, kami akan menegaskan aturan NICTs telah berpengaruh dalam transformasi Amerika, gambarannya dalam perubahan yang dikenal dalam pelaksanaan Amerika setiap harinya. Dalam sesi ketiga, dimana kami akan lebih berpendapat secara mendasaram kami akan membatasi implikasi dari NICTs pada masa transformasi Amerika yang akan datang. Ini akan membawa kita, pada sesi keempat, untuk mengembangkan bentuk tata pelaksanaan e-Government, melawan apa yang telah kami perkirakan, dalam sesi kelima, definisi saat ini dan konsep e-Government dan e-Governance.


2. kunci dimensi masa lalu transformasi Amerika


Pada sesi ini, kami ini menggambarkan dinamika utama dan dinamika transformasi Amerika selama lebih dari 20 tahun. Untuk melakukannya, dibutuhkan pengertian yang baik alas an transformasi tersebut. Pada kenyataannya, transformasi Amerika saat ini harus diletakan bersamaan dalam besarnya konteks globalisasi. Dan, dalam konteks ini, transformasi Amerika pada intinya telah disamakan dengan modernisasi dari cara kerja Amerika. Pada saat yang bersamaan, sebagaimana akan kami kembangkan selanjutnya, modernisasi tata kerja menjadi peranan penting bagi separasi tiga fungsi utama Amerika ( pelaksana, pembuat kebijakan, dan regulasi ). Mengawali definisi ulang dari fungsi ini pada tingkat lokal, regional dan nasional.


Singkatnya sebagai hasil globalisasi dan rangsangan lokal, Amerika dihadapkan pada tiga tahap tantangan, juga tantangan menghadapi persaingan dari negara lain. Amerika telah menyesuaikan diri dengan tantangan ini, sejauh ini, terutama dengan meningkatkan tata kerja, sebagai penentang regulasi atau fungsi pembuat kebijakan. Kenyataannya, Amerika tahu bagaimana melakukan tekanan keuangan dengan memungut bayaran dari masyarakat yang menggunakan pelayanan, tampak bahwa untuk meningkatkan legitimasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan, dan tampak akan menjadi lebih kompetitif dengan layanan antar yang modern. Sebagai akibat dari apa yang kami sebut “operator modernisasi”, pelayanan masyarakat berkembang menjadi jasa layanan antar dalam cara yang serupa daripada operator khusus datang menghampiri, jika mereka tidak segera datang secara langsung atau operator sektor ketiga. Kenyataannya, secara potensial, seluruh pelayan masyarakat tak hanya bisa, tapi secara keseluruhan akan dimodernisasikan, dan mungkin akhirnya dilaksanakan secara khusus atau pelaku pihak ketiga. Merupakan campur tangan dari pelaku non-Amerika dalam layan antar seperti tingkat akselerasi lanjut tren identifikasi menuju globalisasi dan lokal secara bersamaan,dengan begitu akan memberikan tekanan lebih besar pada Amerika.


Juga, sebagaimana akan kita lihat selanjutnya, modernisasi fungsi operasional Amerika besar dipengaruhi oleh NICTs, NICTs merupakan faktor utama dalam memperbaiki produktifitas, efesiensi, juga transparansi pelayanan. Di satu sisi, ini akan memberikan tingginya keuangan, kompetisi dan keseimbangan, secara luas, tekanan legitimasi Amerika. Namun di sisi lain, NICTs juga memacu operator modern selanjutnya. Pada kenyataannya, banyak telah menggunakan e-Government, sejauh ini tidak lebih dari sekedar “digitalisasi” dari fungsi operasional Amerika. Dalam hal ini pemerintah sepenuhnya termuat dalam usaha perubahan sektor publik saat ini.


Sudah pasti, modernisasi fungsi pelayanan Amerika tidak tanpa konsekuensi bagi Amerika sendiri. Telah kita lihat diatas, tingginya perbedaan antara global dan lokal di Amerika, dan ini dalam segala hal dimensi serupa, komersial, teknologi, keuangan, sosial, ekologi, atau kebudayaan. Sebagai akibat dari evolusi ini, Amerika meningkatkan tantangan untuk menerima inti dari fungsi ini - yaitu : (1) layan antar, (2) pembuatan kebijakan, dan (3) regulasi - juga mendapat tempat pada tingkat nasional di atas dan di bawah. Ini terutama dalam fungsi layan antar dan pembuatan kebijakan. Layan antar juga sangat mengambil tempat di atas dan di bawah tingkat negara, terutama karena (khusus atau pihak ketiga) operator layan antar seperti pelayanan ada dalam proses struktural di bawah dan di atas tingkat nasional.

Tren ini, meski luas, juga mudah diamati saat dijadikan kebijakan. Hal ini karena baik tuntutan global dan permintaan lokal mendorong tumbuhnya campur tangan aktif pelaku dari luar, disebutkan sebagai di atas (regional) dan di bawah (regional dan lokal) Amerika.


Juga implikasi lainnya seperti operator lainnya adalah nyata bahwa untuk menjaga terpacunya dinamisasi (privatisasi) lepas control, Amerika harus secara signifikan meningkatkan kegiatan regulasi dan ini terutama pada tingkat nasional. Lebih lanjut, pemerintah diam (tetap kontrol) seluruh kegiatan reluasi, terutama untuk alasan efektifitas, juga untuk hal - hal yang tidak diinginkan seperti kekalahan terhadap kekuatan pelaku dari luar vis-à-vis.

Evolusi ini membawa pada kenyataan bahwa pembuatan kebijakan dan pelayanan antar secara besar akan mengambil peran, nasional juga luar negeri (regional, global), dan tingkat dalam (regional, lokal), regulasi yang tersisa, hanya menunggu waktu, terutama di tingkat nasional. Ini berarti juga bahwa pelaku luar negeri akan meningkat campur tangannya dalam pembuatan keputusan, khususnya di tingkat dalam dan luar negeri, fenomena yang kemudian disebut ”governance”. Untuk mengundang, campur tangan pelaku pihak luar dalam pelayanan antar, malah akan menjadi “rekanan khusus-umum”.


3. aturan NICTs dalam modernisasi kegiatan operasional Amerika


Kami telah memaparkan, sejauh ini, inti dari konsep tertentu dari transformasi Amerika, yang pada saat ini mengambil peran dalam industri dan pembangunan. Hipotesa kami bahwa NITCs ingin, pada awalnya, hanya “masuk” dalam tren tingkat atas dan dinamisasi dalam transformasi Amerika, dengan kemungkinan lebih dari itu -dan mungkin secara luas mengendalikannya-. Untuk menariknya, sejauh ini dinamisasi utamanya telah digambarkan dengan modernisasi operator, contohnya kenyataan bahwa kegiatan operasional Amerika menjadi lebih efisien dan efektif. Ini hanya aturan logis dari NICTs yang telah diamati, hingga sekarang, seluruhnya ada dalam area operasional.


Juga, NICTs telah berhasil melakukan dan menurut pendapat kami, tingginya peran dalam meningkatkan kegiatan operasional Amerika. Bukti dari beberapanya portal-elektronik, pajak-elektronik, blanko-elektronik, pemilihan-elektronik, dan banyak lagi. Semua ini, dalam beberapa cara adalah untuk meningkatkan operasional. Kasus serupa mengenai pemilihan-elektronik, tidak mengubah proses demokrasi, dan hanya cara pemilihan digital hingga lebih “efisien”. Dapat kita katakana bahwa “pemerintah elektronik” saat ini dasarnya serupa dengan digitalisasi dari beberapa kegiatan operasional Amerika, bahkan harus diakui bahwa konsekuensi dan implikasi dari digitalisasi belum dapat ditebak.

Beberapa penulis telah mencoba mengklasifikasikan banyak penggunaan dari NICTs oleh Amerika, dan membedakan 3 tingkat interaksi antara konsumen / masyarakat dan administatur (Enquête mondiale sur la gouvernance en ligne, 2000). Utamanya mereka membedakan antara satu jalur informasi (mis: mengisi blanko dan mendaftarkan melalui internet) dan transaksi (mis: konsultasi melalui internet). Kenyataannya, bagaimanapun, tiga tingkat ini tetap tidak merubah proses cara pelayanan, dan pada dasarnya hanya mengubah interaksi antara administrator dengan konsumen / masyarakat, tanpa bermaksud bahwa kami bicara jauh mengenai layanan operasional pelayanan oleh administrator.


Namun, menurut pandangan kami, kenyataan ini hanya langkah awal dari NICTs untuk turut berperan dalam modernisasi operasional Amerika. Kita dapat menyebut langkah awal ini sebagai “subtitusi”, sebagai karya tulis sederhana atau pelayanan interaktif mudah didigitalisasikan atau disubtitusikan dengan elektronik, tanpa mengubah proses pelayanan. Dengan kata lain NICTs sejauh ini telah merubah cara interaksi dengan masyarakat, seperti bagaimana pelayanan dilakukan, namun sejauh ini mereka tidak merubah proses pelayanan. Yang harus ditilik dari produk transformasi saat ini atau rantai logistik untuk mengetahui sepenuhnya bagaimana NICTs pada selanjutnya akan mempengaruhi cara pelayanan masyarakat saat diproses (dan diantarkan). Juga, lebih dari sekedar subtitusi, kita dapat menggambarkan tiga langkah dalam operasional Amerika yang diubah oleh NICTs. Adalah :
(1) gambaran, (2) produk digital baru, dan (3) produksi oleh tenaga luar sepenuhnya. Perkenankan kami mengulas tiga langkah ini (empat jika termasuk subtitusi) :

§ Subtitusi : dikatakan, langkah awal dalam penggunaan NICTs dalam transformasi operasional hanya menyinggung digitalisasi terhadap interaksi dengan konsumen, juga subtitusi dari interaksi biasa dengan digital. Sejauh ini, dan menurut pendapat kami, banyak yang telah dilakukan dalam masa e-Government membahas subtitusi.

§ Gambaran : langkah berikut penggunaan NICTs pada modernisasi kegiatan operasional Amerika menyinggung perubahan substansi dalam hal bagaimana pelayanan dilakukan. Awalnya, NICTs hanya digunakan untuk meningkatkan proses produksi, dimana merangsang tingginya pelayanan masyarakat. Sebagai contoh kasus saat konsumen dapat mengikuti jaringan administrasi dalam arti mengikuti dan meniru.

§ Pelayanan baru : pada langkah ketiga, kemudian, langkah baru diciptakan atas manajemen informasi mengenai proses produksi dan konsumen. Banyak dari pelayanan ini disampaikan melalui internet atau teknologi dasar interaksi lainnya
(sms, dsb.) sebagai contoh informasi statistic dalam tampilan administrasi
(mis: waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ijin). Pada poin ini, tidak lagi jelas bahwa seluruh pelayanan baru ini akan meningkatkan Amerika. Dimungkinkan bahwa operator khusus menjadi lebih inovatif dari pada Amerika jika pada saatnya mengembangkan pelayanan baru.

§ Manajemen efektif : bantuan luar atau pelayanan khusus akan menjadi langkah berikutnya (mungkin menjadi akhir) dalam transformasi kegiatan operasional Amerika. Juga, NICTs memberikan banyak manajemen efektif pada hubungan agen utama, juga membawa pada kenyataan bahwa banyak aktifitas operasional dapat dilakukan dan dikendalikan hanya dengan mengatur informasi. Seperti apa yang akan kita lihat di bawah, konstitusi pada dasarnya merupakan langkah pasti menuju peran regulasi Amerika.

4. Implikasi peran NICTs dalam transformasi Amerika di masa yang akan datang


Transformasi kegiatan operasional ini - sebuah proses, sebagaimana telah dibahas sebelumnya, secara drastis ditingkatkan dan dipacu oleh NICTs - membawa dampak serius bagi Amerika. Meski demikian dari penyedia pelayanan, Amerika secara cepat berubah menjadi sumber tenaga luar atau pelayanan khusus, atau lebih umum menjadi “manajer informasi”. Secara pararel, ketiga fungsi ini, seperti pembuatan kebijakan, membawa dampak bagi perubahan ini pula. Dengan kata lain, isu yang akan kita terangkan disini adalah bagaimana reaksi Amerika terhadap perubahan kegiatan operasi ini, dan bagaimana NICTs akan (atau mungkin) berperan secara aktif dalam reaksi ini.


Juga, pada langkah awal, Amerika harus mempertanyakan bagaimana ketetapan jaminan dan kendali pelayanan (tenaga luar atau otonomi lain). Untuk menarik, disini -sebagaimana dikemukakan sebelumnya, berkat NICTs- Amerika tidak lagi memberikan pelayanan, termasuk pelayanan baru yang dikembangkan penyedia khusus. Mulai sekarang, Amerika hendaknya memantau ketentuannya dan pelayanan penyedianya, bersamaan dengan kualitas, harga, juga kemudahan masyarakat dalam mengaksesnya. Dengan kata lain, sekali fungsi operasi diotonomikan, aturan utama Amerika dapat menjamin ketetapan otonomi pelayanan ini. Kami berpendapat bahwa fungsi supervisor ini -atau regulasi- dapat ditingkatkan oleh NICTs. Kenyataannya, pernah ditanyakan apakah penggunaan NICTs dalam pengawasan otonomi pelayanan tidak ada, secara luas, prasyarat untuk jaminan kualitas dan layanan mereka. Kami ingin menamakan fungsi baru ini sebagai “relugasi elektronik”, dimana berarti penggunaan dan penerapan NICTs untuk supervise -atau regulasi- otonomi pelayanan.


Tapi, seperti kita simak, ada -pararel hingga berkembangnya peranan NICTs-sebuah evolusi mengambil tempat menuju peran serta yang lebih dan lebih pelaku luar dalam aktifitas utama Amerika, terutama dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. sebuah fenomena yang disebut «tata laksana pemerintahan» Secara perlahan, kami saksikan pergerakan menuju globalisasi dan lokalisasi, dimana kekuatan Amerika (seperti pembuatan keputusan dan otonomi manajerial) naik secara bertahap (global, regional).Tidak mengherankan, tata laksana mekanisme dan kegiatan pemerintahan yang baru dapat ditemukan di tingkat atas maupun bawah. (mis: tata laksanana global dan lokal). Sekali lagi, mungkin ditanyakan bagaimana dan untuk apa Amerika secara luas dan kesatuan politik tingkat atas dan bawah akan menggunakan NICTs untuk menambah pembuatan keputusan dan kebijakan. ini merupakan fenomena atau praktik yang ingin kami sebut sebagai “pembuat kebijakan elektronik” atau “demokrasi elektronik”. Tapi, tidak serupa dengan regulasi elektronik, pembuatan kebijakan elektronik akan terjadi pada tingkat atas dan bawah Amerika.


Intinya, pertanyaan utama sekarang adalah: (1) Jelaskan bagaimana Amerika menggunakan NICTs untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik, sering dalam hubungan dengan sektor khusus & sipil & organisasi sosial? (pemerintahan elek-tronik) (2) Jelaskan bagaimana Amerika mengunakan NICTs sebagai regulasi yang baik dan dengan melakukan jaminan pelayanan masyarakat (harga, kualitas dan aksesbilitas)? (regulasi elektronik) (3) Terakhir jelaskan bagaimana Amerika menggunakan NICTs untuk meningkatkan fungsi pembuatan aturan, mis: dengan campur tangan bemacam pelaku sosial dalam pembuatan keputusan (demokrasi elektronik). Dengan kata lain, tata laksana elektronik diciptakan atas tiga elemen diatas : pemerintahan, regulasi dan demokrasi elektronik.


5. Model kami


Model e-Governance kami sepenuhnya diambil dari hal di atas. Dengan kata lain dibedakan oleh tiga tingkat kebijakan berbeda, diantara tiga tipe pelaku peran yang berbeda, diantara tiga fungsi kebijakan yang berbeda, dan diantara tiga tingkat pembuatan penggunaan NICTs.

§ Tingkat telah kita simak, dari pararel hingga globalilasi menimbulkan tingkat kebijakan lain, utamanya secara global dan tingkat lokal khususnya, termasuk juga tingkat regional (atas dan bawal). Jika Amerika tidak mudah dilalui oleh tingkat kebijakan baru ini, paling tidak harus menemukan cara untuk mengartikulasikan gerakan ini (mis: pembuatan keputusan, operasi, dan regulasi) dengan tindakan menuju tingkat yang bermacam ini. Juga kesejajaran tingkat ini, memunculkan pelaku baru, yang bertindak aktif pada tingkat yang berbeda.

§ Pemeran demikian, dan dalam kesejajaran timbulnya tingkat kebijakan yang berbeda, menimbulkan pemeran baru, dimana secara tinggi terlibat dalam pembuatan kebijakan, layan antar, dan regulasi. Yang harus disebutkan disini adalah mengenai pemeran khusus, seperti pelaku dari sipil, termasuk organisasi konsumen, khususnya dalam hal pelayanan.

§ Fungsi transformasi diatas menunjukan, sebagaimana kita lihat, untuk memperjelas tiga fungsi utama Amerika, yang disebut operasi, pembuatan kebijakan dan regulasi. Meski Amerika telah menggunakan tiga fungsi ini, globalisasi dan khususnya kekuatan liberalisasi secara jelas dipisahkan tiap tiga fungsi ini. Fungsi pembuatan kebijakan, sebagai contoh tingginya perbedaan antara tingkat global, regional dan nasional, juga tingkat lokal. Dapat dikatakan fungsi operasional, sebagaimana digambarkan secara tinggi di Amerika. Fungsi regulasi, malah, hanya ada di tingkat negeri dan melibatkan pelaku dari luar (mis: organisasi konsumen) dengan tingkat yang terbatas. Bagaimanapun, saat ini yang dapat diamati pembagian fungsi regulasi ke atas, contohnya dalam negara Uni Eropa.


Penggunaan NICTs sebagaimana dikatakan di atas, umumnya dibedakan antara tiga tingkat dimana NICTs dapat digunakan sebagai bagian dari transformasi Amerika saat ini, disebut informasi, interaksi dan transaksi (GCSI 2000). Informasi merupakan tingkat terendah dari interajsi antara masyarakat dan pemerintah. Umumnya, infomasi mengandung dimensi pendidikan dan dapat ditemukan dalam situs pemerintahan. Ditegaskan penggunaan NICTs, dimana peran serta masyarakat lebih aktif di Amerika, terutama dalam fungsi pembuatan kebijakan. Perbedaan diantara informasi, interaksi, dan transaksi ini sepenuhnya berguna, dalam pandangan kami, sepenuhnya menutup seluruh penggunaan potensial NICTs bersamaan dengan proses transformasi Amerika saat ini. Bagaimanapun, saat ini kami akan menggunaan perbedaan ini dan untuk melengkapi konsep yang lebih baik. bagi kami, “e-Governance” merupakan kombinasi dari keempat aspek di atas. Dengan kata lain, merupakan konsep dinamis, dimana mengisi pertumbuhan penggunaan NICTs bagi tiga fungsi utama Amerika (mis: pemerintahan, regulasi dan demokrasi elektronik), tumbuhnya campur tangan pelaku dari luar pada tingkat lain selain dari dalam.



6. Perbandingan model kami dengan definisi saat ini dan konsep e-Governance


Pada sesi inim kami ingin mengetemukan perkembangan model e-Governance kami dengan definisi saat ini dan konsep dari e-Governance. Kenyataannya, yang dapat menggambarkan literatur saat ini mengenai konsep e-Governance, yaitu :
(1) e-Governance sebagai kepuasan konsumen, (2) e-Governance sebagai proses dan interaksi, dan (3) e-Governance sebagai alat.


6.1 e-Governance sebagai kepuasan konsumen

Pertama dan mungkin konsep serupa yang lebih luas, dalam pandangan kami, untuk kepuasan konsumen. Memang, masa e-Governance tidak hanya digunakan disini sebagai persamaan dari e-Government, ini lebih serupa dengan kepuasan masyarakat / konsumen dalam arti mengantarkan pelayanan melalui internet. Sebagai contoh kasus “rapport de l’enquête mondiale sur la gouvernance el ligne” (2000) yang menyebutkan bahwa :

«la gouvernance en ligne recouvre les initiatives prises sous l’égide de l’Etat pour assures par des moyens électronique la prestation de services d’information et la participation des citoyes à la gestion des affaires pubiques. Elle désigne également le fait d’offrir aux citoyens la possibilité d’accéder par l’informatique à une information, à un service en ligne ou un dialogue avec l’administration à tous les niveaux».

Secara umum, ini merupakan pandangan manajemen publik yang baru, yang melihat dalam NICTs memberikan kontribusi besar pada dan langkah selanjutnya dalam meningkatkan pelayanan antar, dan khususnya kepuasan konsumen
(mis: Kuno Schedler et al.2003).


Untuk konsep ini, unit utama dalam analisa pemerintahan atau disebut administrasi, yang berhadapan dengan masyarakat NICTs mengatakan akan meningkatkan. Kenyataannya, masyarakat melihay lebih dari kepasifan dari digitalisasi pelayanan dan informasi. Seperi konsumen. Cukup logis, ketiga sektor, contohnya, tidak menyebutkan, dan sektor khusus hanya tampak sebagai bentuk penerimaan pelayanan pemerintah. Dengan kata lain, inti dari konsep ini bukan proses dalam NICTs diajukan, namun hanya sedikit sebagai pelayanan. Tidak ada artinya mengatakan bahwa konsep ini tidak diperhitungkan sebagai tingkat kebijakan lainnya dimana Amerika akan menanggungnya. Disamping itu, konsep ini tidak menyebutkan timbulnya pelaku dari luar yang secara besar terlibat dalam pembuatan keputusan, pelayanan antar dan secara luas regulasi. Akhirnya, ini tidak memberikan fungsi lain atas Amerika, hanya terbatas pada pelayanan antar dan fungsi operasi. Akhirnya, konsep ini hanya terbatas pada analisa pertama dua langkah yang akan diambil NICTs dalam transformasi Amerika, disebut subtitusi dan komunikasi.


6.2 e-Governance sebagai proses dan interaksi


Dalam konsep kedua e-Governance tampak sebagai pengambilan proses. Dikatakan, sebagai contoh, International Centre of e-governance
(www.icegov.org):

“tata pelaksanaan pemerintahan bukan pemerintah, atau pelaksanaan kepemerintahan. Lebih tepat sebagai proses: sebuah proses panduan institusi, organisasi, perusahaan dan sosial. Juga mengenai interaksi badan dengan yang lain, dengan “pelanggan” dan publik. Pada tingkat terendah, ini mengenai bagaimana masyarakat mengatur dirinya untuk pengambilan keputusan bersama, dan juga menyediakan mekanisme transparan untuk menjadi keputusan. E-Governance merupakan bantuan bagi kegunaan teknologi, dalam teknologi informasi dan komunikasi utama dalam sistem tata laksana pemerintahan”

Tidak jauh berbeda, E-governance Institute of Rutgers University States (www.newark.rutgers.edu)

“e-Governance melibatkan canel baru untuk mengakses pemerintahan, gaya baru kepemimpinan, metode baru transaksi bisnis, dan sistem baru pengaturan dan pengantaran informasi dan pelayanan. Berpotensi untuk meningkatkan proses pemerintahan”

Di sini, fokusnya adalah proses dan interaksi, dimana NICTs mengatakan untuk membantu atau memfasilitasi. Potensinya, konsep ini secara luas dapat menjadi transaksi. Bagaimanapun, pandangan akhir Amerika sangat tradisional : memang, interaksi antara masyarakat dan sektor khusus di satu sisi dan Amerika di sisi lain. Selanjutnya Amerika tetap berada di pusat, sebagai pelaku dan ada dalam tingkatan. Pada fungsi kebijakan, pandangan ini, lebih luas dari yang sebelumnya, tampak interaksi antara pembuatan kebijakan dan layan antar. Kami berpendapat bahwa konsep ini merupakan potensi besar untuk diperhitungkan dalam evolusi mendatang bagi tata laksana pemerintahan dan teknologi.


6.3 e-Governance sebagai alat bagi pemerintah


Ketiga konsep menunjukkan e-Governance sebagai rangkaian dari alat bagi Pemerintah, atau alat administrasi. Dengan kata lain, titik awalnya adalah bukan Amerika dan transformasinya, tapi pada tawaran NICTs. Menurut Commonwealth Centre for Electronic Governance
(www.electronicgov.net/pubs/ research_paper/eged/chapter1pp11- 12-17):

“e-Governance merupakan alat. Dan sebagaimana alat lainnya, seberapapun kuatnya, memiliki keterbatasan dan keterkaitan didalamnya. Nilainya tumbuh dari aplikasi untuk obyektif dan tujuan tertentu. E-Governance sesung-guhnya merupakan pilihan. Mengenai penyediaan kepada masyarakat dengan kemampuan untuk memilih bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan pemerintah.” … “E-Governance meru-pakan komitmen untuk teknologi tepat guna untuk meningkatkan hubungan pemerintahan, dalam dan luar, dalam rangka mendapatkan ekspresi demokrasi, harkat manusia dan otonomi, mendukung perkem-bangan ekonomi dan menegakan keadilan dan efesiensi hantaran dalam pelayanan”

Tidak mengherankan, tata laksana pemerintahan elektronik tidak termasuk dalam konsep transfor-masi Amerika, namun lebih pada kemungkinan teknologi. Perri mengatakan, satu perwakilan dari konsep e-Governance (Perri 6 (2002). P.8) :


“salah satu cara mengelompokan sistem tata laksana pemerin-tahan elektronik adalah kira - kira menurut alat utama yang telah digunakan. Alat ini untuk : (1) menyamakan pengertian data, (2) mengumpulkan dari atau pengamatan melalui agen pencarian, (3) mengatur dan menganalisa data dalam kejadian, kondisi, masalah dan penyelesaian, (4) pendukung komunikasi dan transaksi surat elektronik, (5) jenis keputusan dan saran dalam kemungkinan konsekuensi secara terpisah, dan (6) lingkungan yang menyediakan integrasi dan penyimpanan untuk kategori lainnya.”


Roger W’O Okot-Uma dari Sekretariat Commonwealth, kunci lain pendukung konsep ini selanjutnya mengenalkan konsep normatif dari “pemerintahan yang baik”. Memang, dia mengatakan
(www.electronicgov.net/pubs/index. shtmlp5)

“e-Governance mencari proses dan struktur untuk menemukan potensialitas dari teknologi indormasi dan komunikasi dari berbagai tingkat pemerintahan dan diluar sektor publik, dengan tujuan pemerintahan yang baik”

Berkat NICTs, pemerintahan yang lebih baik akan meningkat, menurut W’O Okot-Uma, ultimasi dan demokrasi kehidupan masyarakat.

Dengan kata lain, konsep ini merupakan karakter dari kombinasi pemilihan yang belum direfleksikan dalam penggunaan NICTs pada satu sisi dan pernyataan padangan (normatif) dalam demokrasi dan “ tata laksana pemerintahan yang baik” di sisi lain. Jelas meletakan NICTs sebelum Amerika dan operasi actual yang cukup mudah, dalam pandangan kuno kam, dan dalam kasus pandangan naïf Amerika. Utamanya, tidak dinamis, dan tidak tampak sebagai implikasi NICTs dalam pelaksanaannya, tidak juga dalam transformasi Amerika. Kami pikir bahwa konsep e-Governance ini jelas berguna untuk tujuan promosi, namun tidak membantu kita dalam analisa dan penelitian.


6.4 kesimpulan


Kami telah mencoba menyamakan, dalam sesi ini, tiga konsep e-Governance dan mempertemukannya dengan model kami. Pertemuan ini menunjukan, intinya masih memiliki pengertian yang berbeda mengenai e-Governance, dari pandangan kuno hingga promosional. (e-Governance sebagai alat demokrasi) untuk memudahkan dan menjelaskan ide penggunaan NICTs hanya dalam meningkatkan layanan antar (e-Governance sebagai kepuasan masyarakat). Konsep yang paling menjanjikan, tanpa meragukan lainnya, dimana e-Governance sebagai proses dinamis, seperti utamanya meningkatnya interaksi antar pelaku (masyarakat, konsumen, administrasi, sektor khusus, sektor ketiga). Konsep ini mendekati model kami, dimanakedepannya, sebagaimana tidak kita batasi sekedar interaksi tapi lebih (mis: transaksi), dan kami juga akan melihat transaksi pada tiap tingkat (lokal, regional, negara, global), juga antar tingkat (pelaksana, pembuatan kebijakan dan regulasi).

Grafik berikut menunjukan tiga konsep ini dan membandingkannya dengan model kami.

Tiga konsep utama dari e-Governance


E-Governance, sebagai

Kepuasan

Pelanggan

Proses dan

Interaksi

Alat

Tingkat

Kebijakan

Nasional, evtl. Lokal

Nasional. Lokal

Nasional, evtl. Lokal

Pelaku

Konsumen, administrasi

Umum dan khusus

Negara

Fungsi

Kebijakan

Operaso & layan antar

Operasi & pembuatan kebijakan

Utamanya layan antar

Penggunaan

NICTs

Subtitusi & komunikasi

Interaksi

Pengendalian teknologi



7. Kesimpulan


Dalam makalah ini, pertama kami harus membatasi pandangan kami bagaimana transformasi Amerika pada masa globalisasi ini dan membuat perkiraan bahwa NICTs tidak hanya termuat dalam seluruh proses, tapi lebih pada peningkatan dan selanjutnya mengendalikannya. Hal ini memang berbeda dengan model NICTs kami mengenai peningkatan transformasi Amerika sebagaimana diajukan dalam sesi empat. Kemudian pada sesi lima, kami mengajukan model ini dengan tiga pendekatan dominan yang ada saat ini ditemukan analisa dalam literatur e-Governance. Lebih tepatnya :

§ Kami telah mengidentifikasi konsep pertama, dimana terlihat e-Governance utamanya sebagai lanjutan dari usaha manajemen umum yang baru, utamanya pada aspek layan antar dan kepuasan pelanggan.

§ Konsep kedua, tampak e-Governance utamanya sebagai lanjutan perkembangan dari segala jenis proses dan interaksi, tapi khususnya interaksi antara warga dengan negara.

§ Konsep ketiga, utamanya fokus dalam teknologi, juga menilai segala jenis kemungkinan positif pada masa yang akan dating untuk meningkatkan teknologi demokrasi.

Disayangkan, ketiga konsep tersebut tetap digunakan dengan tradisional dalam pandangan statis Amerika, fokus berada dalam negeri dan pemerintahan lokal. Dalam hal pelaku, seluruh konsep tidak melebihi kenyataan bahwa warga negara juga membutuhkan perhitungan konsumen & sector khusus. Tanpa menyebutkan, sebagai contoh, adalah pembuatan sector ketiga, dan organisasi lingkungan sipil secara umum. Dalam hal fungsi, konsep utamanya adalah fokus eksklusif dalam pelaksanaan & layan antar, sementara dua konsep lainnya juga termasuk pembuatan kebijakan. Bagaimanapun, tidak menyebutkan pembuatan regulasi, & peran baru NITCs dapat berlaku disini. Akhirnya, jika tiba saatnya penggunaan NICTs, dapat dikatakan bahwa konsep utama & ketiga terbatas pada subtitusi & komunikasi, sedang konsep kedua intinya adalah interaksi. Bagaimanapun belum menye-butkan adanya transaksi. Keseluruhan, dapat dikatakan bahwa seluruh konsep menunjukan pengertian yang sedikit mengenai bagaimana NICTs termuat dalam proses transformasi Amerika saat ini, meski konsep kedua dipastikan hampir seluruhnya dinamis juga salah satu yang cocok untuk transformasi Amerika saat ini.

Pertanyaan akhir menyinggung perbe-daan antara deskripsi empiris dan pernyataan normative. Jika inti ketiga konsep normatif & dalam pandangan naïf & optimis kami, dua konsep adalah empiris alami. Konsep tersebut meng-gambarkan fenomena e-Governance yang dapat diamati, juga dapat menjadi proyek pembelajaran penelitian penyatuan & evoluasi dari e-Governance. Bagaimanapun, kami berpikir bahwa dua konsep ini -khususnya yang pertama- hanya mengacu pada aspek tertentu yang sering digunakan (& hal tertentu yang sudah dilaksanakan secara luas) dari NICTs dalam transformasi Amerika saat ini. Terbatas pada pelak-sanaan dan pembuatan kebijakan (tidak termasuk regulasi), pada sektor umum & khusus (tidak termasuk sektor ketiga & lingkungan sipil secara umum), pada tingkat lokal dan nasional (tidak termasuk tingkat global dan regional), & pada subtitusi, komunikasi, & interaksi (sejauh ini tidak termasuk transaksi).


Kami juga berpikir bahwa model kami -saat membuat konsep pertama & kedua- dapat mengembangkan & melahirkan agenda penelitian dalam lingkup e-Governance dalam lingkup transformasi negara & kedepan-nya secara umum. Dalam pandangan ini, garis bawah pertanyaan penelitian ini membawa kita pada bagaimana NICTs akan (atau tidak) memberikan kontribusi untuk memperbaiki praktek tata laksana pemerintahan pada masa yang akan datang. Perlu diingat, kami pahami tata laksananya dalam kondisi dinamis dalam hal pembuatan kebijakan, pelaksanaan dan regulasi pada seluruh tingkat masyarakat, seperti dari lokal ke global, & melibatkan stakeholder dari satu kelainnya.